Jenis-Jenis Lighting dalam Film: Teknik Tingkat Menengah

15/04/2025

Buana Nusantara – Setelah memahami fungsi dasar lighting di episode sebelumnya, sekarang saatnya kita naik level. Pada episode kedua ini, kita akan membahas jenis-jenis pencahayaan dan bagaimana penggunaannya dalam film. Di sinilah seni lighting mulai terasa—karena bukan hanya soal terang dan gelap, tapi soal gaya visual dan storytelling.

1. Key Light

Key light adalah sumber cahaya utama dalam sebuah scene. Ia menjadi cahaya dominan yang menerangi subjek. Posisi dan kekuatan key light akan sangat memengaruhi tampilan visual. Misalnya, key light dari samping akan menciptakan bayangan yang dramatis, cocok untuk genre thriller atau drama berat.

2. Fill Light

Fill light digunakan untuk “mengisi” bayangan yang ditimbulkan oleh key light. Tujuannya agar pencahayaan terlihat lebih natural dan tidak terlalu kontras. Fill light biasanya lebih soft dan diletakkan di sisi berlawanan dari key light. Tanpa fill light, wajah bisa terlihat terlalu keras dan tidak proporsional.

3. Back Light (Rim Light / Hair Light)

Back light ditempatkan di belakang subjek dan berfungsi memisahkan subjek dari latar belakang. Ini menciptakan efek siluet lembut atau cahaya pada rambut dan bahu—menambah kedalaman visual dan memberikan kesan tiga dimensi. Teknik ini sering digunakan dalam film romantis dan iklan.

4. Practical Light

Practical light adalah sumber cahaya yang secara alami hadir dalam set, seperti lampu meja, lilin, lampu jalan, atau televisi. Meskipun terlihat biasa, practical light punya nilai artistik tinggi karena bisa membuat adegan terasa lebih realistis dan “hidup.”

5. Motivated Light

Motivated lighting adalah teknik menggunakan cahaya buatan untuk meniru sumber cahaya nyata dalam scene. Misalnya, jika ada jendela di set, kita bisa menambahkan lampu di luar frame untuk menciptakan efek “sinar matahari masuk.” Teknik ini sering digunakan untuk menjaga konsistensi suasana dan arah cahaya.

Penerapan Lighting Menengah dalam Film

Contoh nyata dari lighting tingkat menengah bisa kita lihat dalam film-film seperti The Godfather yang banyak menggunakan low key lighting untuk menciptakan ketegangan dan kekuasaan. Atau dalam La La Land, yang memanfaatkan rim light dan practical light untuk membangun nuansa romantis dan dreamy.

Kesimpulan

Lighting bukan hanya soal membuat gambar terang. Di tingkat menengah, kita mulai bicara tentang gaya visual, suasana, dan identitas film. Jenis-jenis pencahayaan ini menjadi alat penting bagi sutradara dan sinematografer untuk menyampaikan cerita secara visual.

Nantikan Episode 3: Lighting Tingkat Lanjut di mana kita akan masuk ke teknik sinematik seperti color temperature, lighting ratios, hingga teknik lighting untuk genre tertentu!

Picture of Buana Nusantara

Buana Nusantara

Penulis

top