Bisnis, Buana Nusantara – Indonesia kini memasuki babak baru dalam dunia investasi. Tak hanya soal keuntungan semata, para investor mulai menaruh perhatian pada investasi hijau—model investasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Apa Itu Investasi Hijau?
Investasi hijau merujuk pada aktivitas finansial yang diarahkan untuk mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pertanian organik, pengelolaan sampah, dan infrastruktur rendah karbon. Tujuannya tidak hanya mencetak keuntungan, tetapi juga melindungi bumi dan generasi masa depan.
Berdasarkan laporan OECD, investasi hijau tumbuh pesat karena dunia menyadari pentingnya aksi nyata terhadap perubahan iklim. Indonesia pun ikut bergerak dalam tren ini.
Perkembangan Investasi Hijau di Indonesia
Beberapa perusahaan dan startup lokal telah menjadi pionir dalam penerapan investasi hijau. Misalnya, Xurya Daya Indonesia membantu industri mengadopsi panel surya tanpa biaya awal. Hingga kini, mereka telah menggarap lebih dari 100 proyek di seluruh negeri.
Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengeluarkan green bonds senilai Rp5 triliun untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan, seperti pembangunan bioenergi dan sistem air bersih.
Baca juga: Startup Energi Terbarukan dan Masa Depan Indonesia
Bagaimana Investor Bisa Terlibat?
Untuk Anda yang ingin berpartisipasi dalam investasi hijau, berikut beberapa langkah awal:
-
Cari informasi tentang perusahaan yang punya indeks ESG tinggi, seperti yang tercantum di Bursa Efek Indonesia.
-
Gunakan platform investasi berkelanjutan, seperti Sustaination atau Impact Investing Indonesia.
-
Diversifikasi portofolio Anda dengan produk berbasis hijau seperti reksa dana ESG.
Investasi Hijau, Investasi Masa Depan
Investasi hijau bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan yang terus tumbuh. Dengan menanamkan dana ke proyek yang berkelanjutan, kita bukan hanya membangun masa depan bisnis yang stabil, tapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.